JENIS PRODUK YANG MENGGUNAKAN ZAT PENGAWET METHYLPARABEN.

Methylparaben (Methyl P-Hydroxybenzoate atau E218) atau pengawet nipagin jadi buah bibir terkait dengan masalah pencekalan produk mi instan Indomie di Taiwan.Methylparaben dipakai untuk mencegah pembusukan dan kontaminasi dari jamur sehingga produk tahan terhadap jamur dan mikroba dalam beberapa jangka waktu.Paraben secara teknis dikenal sebagai ester dari asam para-hidroksibenzoat. Bahan ini dikembangkan dari asam organik dan alkohol. Walaupun paraben adalah produk alam, namun karena penggunaannya massal paraben diproduksi secara sintetis.Produk apa saja yang menggunakan zat pengawet ini..??.

Methylparaben bisa ditemukan pada produk seperti :

1. Kecap

2. Sereal

3. Produk roti

4. Produk susu beku

5. Minyak dan lemak.

6. Selai

7. Sirup

8. Produk coklat dan kakao

9. Minuman kaleng

10. Bumbu-bumbu kemasan

11. Produk daging, ikan dan unggas

Sedangkan pada kosmetik, Methylparaben sering ditemukan pada:

1. Pelembab wajah

2. Produk anti-penuaan

3. Pewarna rambut

4. Produk pemutihan kulit

5. Gel cukur

6. Pembersih wajah

7. Spray

8. Shampo dan conditioner

9. Maskara

10. Eye shadow

11. Alas bedak

Dan dalam industri farmasi, Methylparaben telah digunakan untuk melindungi obat sejak 1924. Metil digunakan untuk anti-bakteri seperti pada :

1. Antibiotik topikal

2. Kortikosteroid

3. Obat tetes mata

4. Penisilin

Dalam produk kecap, batas maksimum penggunaan yang diijinkan adalah 250 mg/kg. Dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, batas maksimum penggunaan adalah 1000 mg/kg. Dari kajian persyaratan di beberapa negara seperti Kanada, Amerika Serikat, batas maksimum penggunaan nipagin dalam pangan yang diijinkan adalah 1000 mg/kg. Sedangkan di Singapura dan Brunei Darussalam, batas maksimum penggunaan dalam kecap 250 mg/kg dan di Hongkong sebesar 550 mg/kg.

KF/v/Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan. Salah satu bahan tambahan pangan yang diatur adalah nipagin (methyl p-hydroxybenzoate) yang berfungsi sebagai pengawet dengan batas maksimum penggunaan (rilis BPOM, Selasa (12/10/2010).

RESIKO DIBALIK ZAT PENGAWET METHYLPARABEN.

Hampir semua orang sepakat makanan yang diproses secara kimiawi akan berbahaya bagi tubuh jika digunakan secara berlebihan.Begitu juga dengan Methylparaben (Methyl P-Hydroxybenzoate atau E218) tetap ada risiko di balik manfaatnya.Meski Methylparaben bisa larut dalam air dan mudah diserap oleh saluran usus atau kulit tetap saja ada risiko jika penggunaannya berlebih.Menurut temuan yang dipublikasikan pada Journal of Applied Toxicology, penggunaan yang berlebihan dalam jangka waktu lama dapat membahayakan tubuh, karena Methylparaben tidak selalu dipecah dan dikeluarkan oleh tubuh.

Ada beberapa efek negatif kesehatan dari zat pengawet Methylparaben YANG DIGUNAKAN SECARA BERLEBIHAN :

1. Kanker payudara.

Penggunaan Methylparaben secara berlebihan dan dalam jangka waktu lama dapat membahayakan tubuh. Zat pengawet yang tidak dipecah dan dikeluarkan tubuh dapat bertindak sebagai estrogen yang kemudian menumpuk di organ reproduksi. Pada perempuan, hal ini dapat memicu kanker payudara. Berdasarkan hasil studi yang telah diterbitkan dalam Journal of Applied Toxicology pada tahun 2004, pada beberapa kasus kanker payudara ditemukan adanya sejumlah paraben pada jaringan kanker payudara yang di biopsi.

2. Infertilitas (ketidaksuburan) pada pria.

Paraben menyerupai hormon estrogen pada wanita dalam tubuh. Menurut studi Januari 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Reproductive Toxicology, penggunaan paraben secara berlebihan dapat menyebabkan kemandulan dan kanker prostat pada pria. Studi tersebut melaporkan bahwa sifat estrogenik ringan pada bahan pengawet ini dapat mengubah kesehatan sel-sel di testis, yang pada gilirannya menyebabkan jumlah sperma lebih rendah dan potensi reproduksi berkurang.

3. Alergi.

Pada sebagian orang yang sentisif terhadap Methylparaben dapat menyebabkan alergi. Orang yang alergi paraben bisa mengalami dermatitis dan iritasi kulit bila mengalami kontak dengan zat pengawet tersebut. Meski hal ini tidak terjadi pada kebanyakan orang, beberapa individu yang rentan terhadap alergi kulit, eksim dan rosacea (kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan) sebaiknya menghindari penggunaan produk dengan zat pengawet paraben.

4. Gangguan pencernaan.

Penggunaan Methylparaben dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pada saluran percernaan seperti asam lambung meningkat dan tukak lambung.

5. Gangguan pernapasan.

Selain gangguan pencernaan, penggunaan Methylparaben dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, seperti menyebabkan sakit tenggorokan, batuk dan kesulitan bernapas.

mie instan produksi Indonesia dilarang dikonsumsi di Taiwan

Berita cukup menghebohkan, bahkan teman-teman bilang juga sangat memalukan, setelah hari ini di televisi diberitakan kalau mie instan produksi Indonesia dilarang dikonsumsi karena terbukti mengandung zat pengawet yang seharusnya digunakan untuk bahan kosmetik dan kecantikan.

Zat pengawet yang ditemukan banyak terdapat dalam kecap manis dan bumbu. Jika dikonsumsi akan merusak pencernaan terutama ginjal.

“Kalau dikonsumsi, yang kena nanti pencernaan dan ginjal. Tolong infomasikan kepada teman-teman ya,” ujar Vincent Kwee, dalam penyampaian informasinya kepada para buruh di Taiwan sore tadi.

Selain produk mie instan, pihak Departemen Kesehatan juga menyita produk kecap manis yang diduga berada dibawah satu naungan pabrik pemroduksi. Penyitaan dilakukan langsung dari toko-toko Indonesia yang memang menjual produk buatan Indonesia khususnya mie instant dan kebutuhan para tenaga kerja.

Pemeriksaan belum dilakukan menyeluruh ke toko Indonesia di daerah, baru toko Indonesia yang berada di kota Taipei saja.

“Malu nih masuk tv diberitakan makanan Indo menipu konsumen,” ujar seorang mbak-mbak yang diakuinya pula ia tadinya berencana hari minggu besok libur sejatinya akan berbelanja produk tanah air termasuk mie instant.